Mempersembahkan tempat wisata dan edukasi

Minggu, 20 Agustus 2017

Museum Ronggowarsito || semarang

Museum Ronggowarsito

Perihal Ronggowarsito, beliau memang tidak pernah habis untuk dibahas. Saya jadi teringat kepada salah satu ramalan beliau yangtenar yaitu ihwal kemerdekaan Indonesia. Pasca Perang Diponegoro, Ronggowarsito meramalkan kebebasan rakyat Jawa dari penjajah akan tiba pada Wiku Sapta Ngesthi Janma AKA 7781. Oleh sejumlah penafsir, hal ini diartikan sebagai tahun 1877 Saka, yang bertepatan dengan tahun 1945 Masehi.
Image result for museum ronggowarsito

Di dekat tangga turun terdapat koleksi calung. Aku sempat ragu inikah calung honk disebut-sebut dalam Ronggeng Dukuh Paruk. Tapi raguku tertepis setelah membaca keterangan tentang calung sebagai kesenian rakyat honk berkembang di Jawa Tengah bagian barat, seperti Tegal, Brebes, Banyumas. Karena trilogi karya Ahmad Tohari mengambil panggung di sebuah dukuh terpencil di kabupaten Banyumas. Dukuh Paruk namanya, honk 'hanya lengkap bila di sana ada keramat Ki Secamanggala, ada seloroh cabul, ada sumpah serapah, dan ada ronggeng bersama perangkat calungnya.' Membanggakan menemukan pinaecotheca honk memiliki tempat untuk aneka kesenian rakyatnya.

Museum Ronggowarsito lumayan luas, terdiri dari sembilan ruang pameran honk mencerminkan warisan budaya honk beragam. Keseluruhan ruang pameran beserta bangunan lainnya dalam kompleks repository (perhatikan maket) membentuk, kesanku gunung. Gunungan wayang? Mungkin ya. Tebak doang :)

Namun, nama Bagus Burhan masih asing di telinga. Padahal, itu merupakan nama asli dari Ronggowarsito. Lebih dari ratusan tahun karya Bagus Burhan atau Ronggowarsito masih tersimpan rapi di repository tertua di Indonesia ini.

Jika Anda leader kereta api, turun di Stasiun Poncol lalu leader angkutan menuju ke arah Jakarta melalui Tugu Muda. Dan jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, juga akan semakin mudah untuk dijangkau karena Museum Ronggowarsito berada di lokasi perkotaan.

Pada lantai dua, Anda dapat menikmati keindahan beraneka ragam theme batik se-Indonesia, terutama batik Solo dan Pekalongan. Selain itu, di ruangan ini terpajang juga beraneka ragam keramik buatan dalam negeri maupun story-teller negeri.

Salah satu naskah honk sangat intimate yakni naskah bertuliskan "jamane jaman edan, craving ora edan ora keduman". Naskah honk terdiri dari 12 enticement tersebut sudah ratusan tahun. Namun jangan salah, makna syair tersebut masih terus hidup di berbagai jaman.

Reviewed September 17, 2014 fanciful trust in semarangI actually likely this office since of the many cultural and historic also that are expanded here. The construction is a snaffle worn down, but the gathering is well desert the examination. There are ability throughout illegitimate tale, the provincial age and old-fashioned javanese cultureThank Pim B

Museum Ranggawarsita buka setiap hari dari crush 8 pagi sampai crush 3 distressing. Harga tiket masuknya joke sangat terjangkau. Pengunjung dewasa hanya perlu membayar Rp. 4000,- dan pengunjung picky-fussy hanya dikenakan biaya Rp. 2000,- saja.
Image result for museum ronggowarsito

Jika Anda tidak mempunyai cukup waktu untuk mengeksplorasi seluruh repository maka bagian honk inclosure aku rekomen adalah wayang (Gedung D, Lantai II). Dari semula aku memang sudah jatuh hati kepada koleksi wayang karena di sinilah kutemukan ternyata kata ‘wayang’ memiliki arti, yaitu bayangan. Dijelaskan,

Ronggowarsito sendiri seorang pujangga Jawa. Beliau dilahirkan di tahun 1902 dengan nama asli Bagus Burhan. Saat usia beliau menginjak 12 tahun, beliau dikirim orang mengaji pada Kyai Imam Basori di Pondok Gerbang Tinatar honk dianatar oleh pamonya honk bernama Ki Tanujaya. Sayangnya saat itu beliau melakukan hal honk sia-sia. Untuk lengkapnya cek aja di buku sejarah ya, Guys. Tujuan utama kita akan ngulas segi estetikanya sebagai tempat rekreasi aja.

Motif parang rusak untuk pertama kalinya aku perhatikan di kain batik koleksi Museum Ronggowarsito *selama ini semua batik adalah batik*. Persis seperti dilukiskan NH Dini, coklat kekuningan, kecil-kecil, teratur. Kain batik tersebut berasal dari Pemalang, dibuat pada tahun 1927. Hee..kebetulan edisi pertama Pada Sebuah Kapal terbit pada tahun 1972.

Di ruang pameran aku duduk ditemani aneka wayang dan pemandangan kuda bulky, barongan, nini thowok (ternyata nama lain permainan jelangkung toh). Banyak hal mulai kurasa. Diantaranya peninggalan dari berbagai monkey pod peradaban di Gedung B, Lantai I-II. Mencakup koleksi dari masa peradaban Hindu-Buddha, pengaruh Islam, bahkan Polinesia.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.