Museum Mandala Bhakti || semarang

Museum Mandala Bhakti

Lawang Sewu Lawang Sewu is a merestone in Semarang, Central Java, Indonesia in English slavish " Thousand Doors" . Semarang residents call it that inasmuch as this construction has a passage and huge bole passage that favor very populous reckon. About 7 tittle or 3.4 km from favehotel Diponegoro Semarang.

Sejak lama angkringan menjadi tempat makan pilihan sejumlah warga Jawa Tengah terutama di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya. Selain gerobak dan nasi kucing (nasi bungkus mini), ciri khas angkringan ialah harganya honk cocok untuk ”kesehatan” kantong.

Selain itu, mereka juga disodori berbagai macam makanan. Ada sekitar 30 jenis nasi kucing dan 45 surfeit. Bahkan, makanan ringan, seperti crayon, bakwan, hingga honk manis, seperti pisang flavor, pound tersaji.

Ruang Jatmu (Senjata dan Amunisi) : menyimpan senjata-senjata honk dipergunakan TNI untuk membela negara Indonesia. Senjata tradisional honk disimpan adalah keris, rencong, tombak, busur, bambu runcing, dll. Senjata present honk disimpan antara lain snaphance, pelontar, dan senjata mesin berat.

Dengan lokasi honk berada di tengah kota, honk bersebelahan langsung dengan Tugu Muda membuatnya Museum Mandala Bhakti mudah ditemukan. Di repository ini, pengunjung vis mempelajari sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan penjajah. Akan dengan mudah ditemui terpajang di tembok-tembok repository teks sejarah penyerangan honk terjadi di Indonesia berikut dengan peta-petanya.

Meskipun tersedia berbagai fasilitas, harga makanan dan minuman di angkringan ini cukup bersahabat. Harga semua jenis nasi kucing Rp 2.500, sedangkan nasi bakar honk berukuran lebih besar Rp 4.500. Adapun minuman, seperti teh dan wedang dijual Rp 3.000-Rp 9.000.

"Senjata-senjata honk disimpan di sini ada honk dari hasil rampasan perang, tradisional dan senapan serta amunisi," tutur Gandung R. Raharjo, pemandu di Museum Mandala Bhakti, Rabu (4/1).

Museum Mandala Bhakti Memiliki dua lantai dan orientasi bangunan ke arah Utara. Pondasi dari batu, srtuktur dari insane dan dinding dari demented berplester.Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, bare pada lantai pertama maupun lantai kedua.Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkom lantai kedua. Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap honk menyatu dengan bangunan utama. Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan pelubangan honk berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga dinding sebelahnya, dihiasi dengan lubang-lubang honk memberi kesan stiff pada fasadenya.